Sabtu, 16 Mei 2009

Mau Sehat? Puasa Yuk!

Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, setiap umat Islam diwajibkan menunaikan ibadah puasa. Sebenarnya apakah puasa berguna bagi tubuh kita? Adakah hubungannya dengan kesehatan kita? Baik kali ini kita akan mengetahui makna lain dibalik puasa.

Puasa adalah suatu tindakan yang didasarkan suatu keinginan untuk menjauhkan diri dari makanan, minuman, atau dari keduanya. Puasa biasanya dilakukan atas dasar agama atau spiritual, dimana aturannya dapat berbeda-beda. Ada yang melakukan puasa makanan saja atau minuman saja, tetapi ada juga yang melakukan kedua-duanya. Ada yang melakukan puasa dalam waktu lama dan ada yang berpuasa secara teratur dalam periode tertentu.

Apa saja keuntungan yang dapat diperoleh dengan berpuasa?
1. Penurunan berat badan
Dalam tubuh manusia selalu terjadi pengaturan keseimbangan energi, dimana energi yang masuk harus sama dengan energi yang keluar. Tujuan pengaturan keseimbangan energi ini adalah untuk mempertahankan berat badan yang konstan. Ketika berpuasa, kita mendapatkan energi yang lebih kecil dari kebutuhan energi tubuh yang bersifat segera. Akibatnya tubuh harus menggunakan simpanan energi untuk memasok kebutuhan energi tersebut, sehingga berat badan berkurang. Selama 1 bulan berpuasa, biasanya penurunan berat badan dapat mencapai 4kg.
2. Mengurangi risiko terkena stroke
Berdasarkan penelitian dengan berpuasa dapat terjadi peningkatan HDL (High Density Lipoprotein) dan penurunan LDL (Low Density Lipoprotein). LDL adalah lipoprotein yang merusak kesehatan.
3. Menurunkan tekanan darah
Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi sampai sedang, dengan puasa dapat membantu penurunan tekanan darah. Namun, tetap disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter dalam penyesuaian pemberian obat.
4. Membentuk sel-sel baru
Proses ini dinamakan detoksifikasi. Detoksifikasi merupakan proses yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan metabolisme tubuh manusia. Dalam biomekanisme protektif, toksin-toksin (racun) dalam tubuh manusia disimpan bersama dengan lemak. Ketika terjadi katabolisme, toksin-toksin dikeluarkan ke dalam aliran darah bersama dengan penggunaan lemak tubuh sebagai sumber energi. Jadi, ketika kita berpuasa tubuh akan terus menggunakan lemak-lemak dalam tubuh yang sudah menumpuk sekaligus mengeluarkan toksin-toksin dalam lemak tersebut ke aliran darah.
5. Mengurangi risiko diabetes
Dengan berpuasa sirkulasi hormon insulin dalam darah akan berkurang sehingga kita dapat mencegah diri dari ancaman penyakit diabetes mellitus tipe II. Penyakit ini terjadi akibat hormon insulin menjadi kurang sensitif dalam mengontrol gula darah.
6. Mencegah terjadinya penyakit-penyakit psikiatrik
Selama bulan puasa kita juga diwajibkan untuk dapat menahan marah dan sikap-sikap negatif lainnya. Marah dan sikap-sikap negatif dapat menyebabkan gangguan kejiwaan. Menurut ilmu kedokteran, ketika manusia marah akan terjadi beberapa rangkaian refleks simpatis, yaitu peningkatan hormon katekolamin (adrenalin) dalam darah. Hormon katekolamin ini akan menimbulkan sikap siaga yang dapat dirasakan dari terpacunya denyut jantung, otot-otot menegang, tekanan darah meningkat, keringat dingin, pembuluh darah di otot melebar sedangkan pembuluh darah viseral (dalam organ) menyempit, nafas cepat, dan mata dalam keadaan akomodasi penuh. Jika kondisi ini dibiarkan lama tentu akan berbahaya bagi kesehatan.
7. Memperlambat masa penuaan
Proses penuaan dapat diperlambat dengan pengurangan asupan kalori dalam tubuh. Selain itu dapat dihasilkan dari sikap pengendalian amarah.

Selain hal diatas, penting untuk diperhatikan juga adalah asupan makanan yang harus dikonsumsi pada saat berbuka puasa dan sahur. Setiap hari manusia membutuhkan kalori lebih dari 800mg. Jika asupan kalori kurang dari angka ini manusia bisa menderita hipoglikemia (kekurangan glukosa). Hipoglikemia yang terjadi semakin parah dapat mengakibatkan kerusakan otak. Selain itu, jika konsumsi lemak tidak diperhatikan dalam makanan saat berbuka puasa atau sahur, akan terjadi kekurangan lemak dalam tubuh karena tubuh terus menggunakan lemak sebagai sumber energi sampai lemak tersebut benar-benar rendah (2% dari lemak tubuh). Ketika jumlah lemak sudah benar-benar rendah (<2%>

Kesehatan organ-organ pencernaan pun harus turut diperhatikan. Segera obati jika Anda mengalami nyeri di ulu hati! Dari suatu penelitian di Arab ditemukan peningkatan angka kejadian perforasi ulkus peptikum setelah bulan Ramadhan. Namun, tidak ada perbedaan khusus antara frekuensi kasus ulkus peptikum sepanjang dan setelah bulan Ramadhan.

Jadi, sekarang kita bisa lihat banyak sekali manfaat berpuasa bagi kesehatan. Namun, tetaplah kita harus memperhatikan makanan-makanan yang hendak dikonsumsi dalam berbuka puasa maupun sahur. Jangan sampai puasa yang kita jalankan berbahaya bagi tubuh kita!
“Selamat menunaikan ibadah puasa!”

Daftar Pustaka:
1) Fasting. Available from URL: http://en.wikipedia.org/wiki/Fasting.
2) Hikmah Luar Biasa di Balik Puasa Ramadhan. 2005. Available from URL: http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=255.
3) Lauralee Sherwood. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.
4) Makan Untuk Hidup Atau Hidup Untuk Makan. 2008. Available from URL: http://www.klikdokter.com/article/detail/215.
5) Frecuency of Peptic Ulcer Disease During and After Ramadan in a United Arab Emirates Hospital. 2006. Available from URL: http://www.emro.who.int/emhj/1201_2/12_1-2_2006_105_111.pdf.

Tidak ada komentar: